Breaking News

Pemimpin LIN Sulsel dan Pimpinan Redaksi Group Media Center.com Tinjau Kondisi Fasilitas di SMPN 22 Makassar, Klarifikasi Isu Penjualan LKS dan Perbaikan Fasilitas

Group Media Center.com Makassar,- Isu terkait penjualan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diduga dilakukan secara paksa di SMPN 22 Makassar, serta kondisi fasilitas toilet yang dinilai tidak layak, telah mencuat ke publik setelah adanya indikasi laporan dari salah satu orang tua wali siswa kepada media atau LSM. Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Investigasi Negara (LIN) DPD Sulawesi Selatan, Amir, melakukan kunjungan langsung ke lokasi di dampingi oleh pimpinan Redaksi Group Media Center .com Andi Ramli Tahir (Puang lally) untuk memverifikasi kondisi yang disebutkan dalam pemberitaan. Senin 10 Maret 2025.

Amir, yang dikenal telah lama mengenal sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa SMPN 22 Makassar, yang dulunya bernama SMP 7 Filial, masih berdindingkan papan dan jendela kawat anyam, lantai masih dasar dan sering tergenang banjir. Sekarang ini telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan. "Sekolah ini telah berkembang pesat sejak era Reformasi, terutama setelah berganti nama menjadi SMPN 22. Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Dr. Hj. Salmah, M.Pd, dalam meningkatkan fasilitas dan kualitas pendidikan," jelas Amir dalam wawancaranya didampingi Puang Lally.

Amir juga berharap Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 22, mengingat sekolah ini kini menampung lebih dari seribu siswa. "Seiring dengan bertambahnya jumlah siswa, tentunya fasilitas pendukung juga perlu diperhatikan dan terus diperbaiki," tambahnya.

**Tanggapan Pihak Sekolah**

Menanggapi isu penjualan LKS yang disorot, Kepala Sekolah SMPN 22 Makassar, Dr. Hj. Salmah, M.Pd, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa sekolah tidak pernah mewajibkan siswa untuk membeli LKS, bahkan menyediakan buku paket yang dapat dipinjam di perpustakaan bagi siswa yang membutuhkan. "Kami tidak pernah melakukan penjualan LKS di dalam sekolah. Kami selalu memberikan akses kepada siswa untuk meminjam buku atau menyalin dari buku yang tersedia," ujar Salmah.

Terkait kondisi fasilitas toilet yang menjadi perhatian, Salmah mengakui bahwa sebelumnya memang ada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan, termasuk toilet perempuan yang tidak memiliki pintu dan kekurangan pasokan air di toilet laki-laki. "Kami sedang melakukan perbaikan secara bertahap, termasuk pembangunan septic tank baru dan penggantian pintu toilet yang rusak," ungkapnya. 
Salmah juga menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah siswa di SMPN 22 Makassar telah meningkat pesat, yang menyebabkan sekolah semakin berfokus pada peningkatan fasilitas untuk mendukung kenyamanan siswa. "Kami terus berbenah, dan sekarang kami juga menambah toilet baru serta memasang kanopi di sejumlah area untuk meningkatkan kenyamanan siswa," tambahnya.

**Program Bantuan dan Transparansi Pengelolaan Dana BOS**

Salmah menegaskan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima oleh sekolah dikelola secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana BOS digunakan untuk pembelian buku paket dan sarana pendukung pendidikan lainnya, sehingga siswa tidak perlu membeli buku sendiri. "Kami berusaha untuk mengelola dana BOS dengan baik agar tidak ada siswa yang terkendala dalam memperoleh bahan ajar," ungkapnya.

Sebagai bentuk perhatian terhadap siswa dari keluarga kurang mampu, SMPN 22 Makassar juga menyediakan program bantuan seperti seragam sekolah dan perlengkapan lainnya. "Kami juga memiliki program bantuan untuk siswa yang membutuhkan. Mereka bisa langsung menghubungi kami untuk mendapatkan bantuan," jelas Salmah.

**Pernyataan Siswa dan Komitmen Sekolah**

Seorang siswa SMPN 22, yang enggan disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa tidak pernah ada penjualan LKS di sekolah tersebut. "Kami bisa meminjam buku paket di perpustakaan jika membutuhkan. Toilet juga sudah diperbaiki, dan pintunya sudah dipasang kembali setelah sebelumnya rusak," katanya.

Di akhir pernyataannya, Kepala Sekolah Salmah menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dan media dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas. "Kami akan terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk memastikan SMPN 22 Makassar menjadi sekolah yang berprestasi dan mampu membangun karakter siswa yang baik. Dengan dukungan dari semua pihak, saya yakin kita bisa mewujudkan hal tersebut," pungkasnya.

Dengan klarifikasi yang diberikan oleh pihak sekolah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan isu yang beredar dapat diselesaikan dengan baik, dan SMPN 22 Makassar terus berkembang menjadi sekolah yang lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close